Kamis, 30 Oktober 2014

Fanfic Naruto ~ Cool & Tsundere chapter 2


TITLE : Cool & Tsundere
DISCLAIMER : Naruto milik Masashi kishimoto
AUTHOR : ^JeWon^
PAIRING : NaruHina
GENRE : Romance
RATED : T
WARNING : OOC , TYPO , EYD , DLL

SUMMARY : Seorang laki-laki yang terkenal dengan sifat nya yang cool diam-diam menaruh hati ke gadis Tsundere di sekolahnya
Bad Sumarry >_<

-
-
-
-
-
-
-
-
Chapter 2
#NARUTO POV
Sungguh hari yang membosankan. Bertemu dengan gadis cerewet, di ganggu oleh shion dan sekarang haah~ membosankan.
Aku hanya membaca novel yang baru di beli si uchiha itu, lumayan dari pada nggak ada kerjaan.
Hn, sepertinya gadis cerewet itu baru sadar keberadaan ku, lihatlah bagaimana mata perak nya itu melotot ke arahku, hahah.. dasar gadis aneh.
aku menyeringai, sepertinya bener kata kiba, gadis satu ini pasti akan menarik.
Aku mengambil tas ku dan beranjak pergi.

"oy, Naruto. Mau kemana kau?" tanya kiba
"Pulang." jawab ku sekenanya.

Sebenarnya, aku tak pulang. Aku memilih bersantai di taman belakang favoritku. Tempat nya sepi, damai dan segar. Bermacam bunga-bunga yang indah berserakan disini. Kalau dilihat, taman belakang seperti ladang hijau yang sangat luas.
Aku memposisikan tubuh bersandar di pohon sakura yang sangat sejuk.
Heh, memori ku kembali mengingat kejadian saat istirahat tadi, pertemuan ku dengan gadis cerewet itu. Kuakui, dia lumayan manis, mata perak nya sangat indah.
Tapi sayang, dia sangat cerewet dan menyebalkan. Sudahlah, lebih baik aku tidur saja.

#HINATA POV
NANI? aku sekelas dengan si duren-baka ? WOW ini sangat perfect, aku bisa lebih leluasa membalas kan dendam ku. hehe...

"Oy, Naruto. Mau kemana kau?"
cih, mau kemana tu duren-baka. tsk, mau membolos ya.
"Pulang"

Pulang? bel pulang kan belum berbunyi. ya, kuakui sih, bentar lagi bel nya berbunyi, tapikan..
Ah, sudahlah. Tunggu saja pembalasan ku duren-baka

TET.. TET
cih, udah berbunyi ya? segera saja aku membereskan peralatan tulis ku.
tapi tunggu? dimana kotak bento milik hanabi-chan. Kusooo, aku nggak menghilangkan nya kan. ah, pasti tertinggal di taman belakang.

TAP TAP TAP
Dengan kecepatan luar biasa, aku berlari ke taman belakang.
"Sial, aku harus cepat. Nanti aku ketinggalan bus lagi"
"Hosh..hosh.."

aku tertunduk di rerumputan hijau itu, huh,capek juga
Aku berjalan ke pohon sakura tempat ku menyadarkan diri, memeriksa sekitar pohon itu tapi dimana kotak bento itu, nggak mungkin hilang kan?

"KUSOOOO.. DIMANA KAU KOTAK BENTO!!!" teriak ku kesal
"Sudah ku bilang jangan berisik, gadis cerewet."

Suara itu?
Aku memeriksa ke sisi satunya pohon, dan itu..
NARUTO NAMIKAZE SIALAN

#AUTHOR POV
"ada apa? kau seperti melihat hantu saja." ucap naruto
"KAU? dimana kotak bento ku.?" tanya Hinata
"entahlah," naruto menutup matanya dengan tangan, dia tidur

Muncul perempatan siku-siku di kening hinata.
"Oy, Duren-baka. Aku tanya, dimana kotak bento ku bewarna silver di balik pohon ini" ucap hinata .
"...."  Naruto diam
"KAU!!!" Hinata menghentakkan kakinya kesal, dia harus menahan diri untuk tidak membunuh si rambut kuning ini, dia harus menemukan kotak bento milik adik nya itu.
Mulailah, hinata menelusuri sekitar pohon itu, dia juga mencari di semak-semak.

TWO HOUR LATER
"KUSOOO.... DIMANA KOTAK BENTO ITU"
jam telah menujukkan 06.00 sore, tapi hinata tetap berusaha mencari kotak bento kesayangan adik nya, naruto juga masih disana.

DRETT DRETT
"ada apa hanabi-chan?"
"Nee-chan nggak pulang? ini sudah jam 06.00 sore lo."
"Eng,, nee-chan ada tugas kelompok jadi mungkin pulang agak terlambat. oh,ya beri tau Neji-nii juga ya."
"Oh begitu. Baiklah"

Hinata menghela napas lega, untung saja Hanabi tak bertanya jauh.
"Kau berbohong"

Hinata mengalihkan pandangan nya ke arah pohon yang sedang di sandari laki-laki paling menyebalkan di hidupnya
"Masalah buat loe?" hinata kembali mencari kotak bento hanabi.

Tapi..
"Ah, I-ttai" Hinata terjatuh, tak sengaja kaki nya menyenggol batu besar.
"Kusooo, I-ttai"
"Sepertinya itu batasmu." Naruto beranjak bangun, dia berjalan ke arah hinata dan jongkok di hadapan hinata.
"Ada apa ? kau mau menertawakan ku, hah?" Sengit Hinata

Naruto hanya menatap Hinata datar, dia mengeluarkan sesuatu dalam tas nya. Sebuah kotak bewarna silver.
"Itu kan...-"

Naruto meletakkan kotak itu di hadapan hinata, laki-laki itu beranjak pergi.
"KAU? JADI KAU YANG MENYEMBUNYIKAN NYA? DASAR DUREN-BAKAAAAA" hinata mencoba berdiri dan
"I-ttai" hinata memegang kaki nya yang ternyata berdarah karena dia terjatuh tadi.
"Haah~ Cerewet, aneh, dan menyusahkan" Naruto berbalik ke arah hinata.
"SINI KAU, DUREN-BAKA. AKU AKAN MEMBUNUHMU"

Naruto mengangkat hinata ala bridal style.
"Oy Oy, apa yang kau lakukan.." Hinata memberontak, dia memukul-mukul dada Naruto
"Diam atau ku jatuhkan"
"..." Hinata langsung diam

Naruto menyadarkan hinata ke pohon sakura tadi dan mengeluarkan sesuatu dari tas nya.
"Ini obati lukamu dan ini air mineral untuk membersihkan kakikmu."
Naruto beranjak pergi.
"Oy Oy.. Apa kau mau meninggalkan ku sendirian setelah kau membuat ku begini" ucap hinata .

Naruto berhenti berjalan, dia berbalik ke arah hinata.
"Gomen ne Hinata" Naruto tersenyum TIPISSS dan kembali berjalan pergi.
"E-eh? Ap..apa itu.. Suara nya terdengar aneh. ARGHH sudahlah" Hinata menuang air mineral itu ke kakinya.
'Dasar Duren aneh'
COOL & TSUNDERE

Hinata berjalan tertatih-tatih di koridor, sekolah sudah sepi jika di perhatikan hanya dia yang berada di sekolah. Beruntunglah pagar sekolah belum di kunci.
"ARGGGHHH... Kusoo.. Bagaimana aku pulang sekarang, disini sepi juga ya, er.. menakutkan" ucap Hinata merinding

Tanpa dia sadari, ada sepasang mata yang mengintai nya dari belakang, seringai nya terlihat jelas.
Hinata hampir terjatuh jika tidak berpegangan ke tembok.
"I-ttai, sepertinya ini batasku. Haah~ Darah nya keluar lagi. Kusoo Aku tak tau jika akan seperti ini jadinya." Hinata duduk kursi yang di sediakan di depan kelas.
Hinata mengeluarkan ponsel miliknya, berniat menelpon nii-san nya.
"Kusooo... Hp ku mati. Bukankah siang tadi masih mau. Haah~ Sudahlah." Hinata kembali berjalan walau kakinya sudah semakin parah.

Sementara itu di tempat lain.
"Yo Naruto, kau sudah datang?"
"hn."

Naruto duduk di samping sahabatnya yang sedang asik melukis, laki-laki berambut pirang itu menyandarkan badanya ke sofa.
'Hinata ya, hm.. apa dia sudah pulang?' Naruto beranjak dari sofa.
"Mau kemana lagi, Naruto?" tanya Sasuke
"Aku mau membeli sesuatu." Naruto berjalan pergi.
"Dia sangat aneh sekarang, tumben-tumben dia tidak tidur seperti shikamaru."Ucap gaara.

Anggota Fox hanya mengindikkan bahu.
Hinata berjalan dalam diam, perjalanan nya ke halte masih jauh.
"Cuma perasaan ku saja atau ada yang mengikuti ku. Haah~ mengerikan" Hinata meneliti sekitarnya tapi tak ada tanda orang yang mengikutinya
'Awas saja jika tu orang menyerangku. Dasar pengecut, memamfaatkan tubuh lawan yang tak bisa bergerak kemudian menerjang dari belakang. Dasar pengecut.' Batin Hinata
"Suatu kehormatan bisa bertemu denganmu, Dark Suna."

Tiba-tiba ada yang menghalangi jalan Hinata, 5 orang anak laki-laki.
"Dark Suna? hahah.. gelar apa'an tuh? apa mungkin karena aku membuat babak belur penguasa suna high school yang lemah itu, kalian jadi memberi gelar aneh seperti itu padaku. Tsk"
"Seseorang yang mampu mengeluarkan aura hitam mengerikan, itulah kenapa kami menyebutmu Dark Suna." jelas salah satu dari mereka.
"Oh gitu jadi apa tujuan kalian mengintaiku dari tadi?"
Ke lima laki-laki itu menyeringai.
"Kami akan membalas kan dendam bos kami dan kami nyakin kau tak bisa melawan karena kakimu sedang terluka."
"Pengecut artinya lemah dan aku tak suka laki-laki lemah. Kalian semua akan ku buat babak belur menyusul bos mesum kalian itu" remeh hinata
"KAU!!!"

2 orang dari mereka berlari menerjang Hinata, dengan susah payah Hinata menghindar.
'dengan kaki seperti ini, aku akan susah. Sial.." Hinata memenjamkan matanya, kosentrasi.
"Ada apa? Hinata's dark suna? kau mengalah? baru saja menghindari 2 orang kau sudah kelelahan." Ejek salah satu dari mereka.
"Heh, Jangan kira dengan jumlah kalian yang lebih banyak, aku akan kalah. Kau lupa, aku adalah Hinata Hyuuga yang tak terkalah kan."

Si A melayangkan tinjunya, hinata merunduk dan menendang 'anu' nya.
"I-ttai" si A tertunduk ke tanah.
Tak mau kalah, Sie B segera menerjang hinata membabi buta, tonjok sana, tonjok sini, tendang sana, tendang sini(?).
"tsk! lemah" Hinata mengepalkan tangan nya kuat dan menonjokkan ke B

BUKK BUKK
Dengan 2 kali tonjokkan di perut, si B gugur.
"Kusooo. Dia kuat" Si C berteriak marah.
Hinata menyeringai.
"Eukh, i-ttai" Hinata terduduk memegang kakinya yang semakin parah.
"E-eh? Lukanya semakin parah. Ini kesempatan kita, ayo majuuu" Si C dan D memegang tangan kiri dan kanan hinata.
"Hey hey hey, ini namanya curang."Hinata memberontak.
"Akhirnya kau berhenti bergerak juga, terima ini" Si E menampar Hinata.
Hinata meringis, pipi kanan nya sangat perih.

BUKK
Hinata terbatuk saat perut nya di pukul.
"hn, kalian memang curang ya, perempuan kok di keroyok" Si C,D, dan E menoleh kebelakang
 "Siapa Kau? jangan ikut campur"
Seseorang itu menyeringai, dia melepas plastik makanan yang di pegang nya dan berlari ke arah hinata yang di sekap.

BUKK BUKK BUKK
Dengan gesit seseorang itu menjatuhkan si C, D, dan E .
"Uhuk uhuk," Hinata memegang perut nya yang sakit, perlahan dia mengangkat wajahnya.
"Na..naruto" Ucap Hinata lirih sebelum kesadaran nya menghilang

COOL & TSUNDERE

Naruto membaringkan Hinata ke kasur apartemen yang di beli nya diam-diam.
"Kau memang gadis yang kuat Hinata. Sangat mirip dengan nya." Naruto tersenyum sambil membelai lembut rambut indigo hinata.
"Haah~ Aku merindukan mu, sarah-chan" Naruto menjatuhkan tubuhnya ke sofa, laki-laki pemilik mata shappire blue itu memenjamkan matanya, mengenang memori yang tak akan pernah hilang dari hidupnya.

"Naruto-kun"
"Bangun Naruto-kun"
"Heheh Naruto-kun lucu"
"Naruto-kun aishisteru"
"Na..naruto-kun Go..gomen"

Naruto membuka matanya paksa, wajah tampan nya di penuhi keringat, napas nya tersenggal-senggal.
"sarah-chan, " ucap Naruto lirih.

Naruto mengalihkan pandangan nya ke jam dinding berbentuk kodok itu.
'jam 08.00'
"Gadis itu kuat sekali tidur nya" Naruto tersenyum tipis.

#HINATA POV
Aku mengerjap-ngerjap kan mataku, membiasakan cahaya terang yang memasuki mataku.
"Di..dimana ini" Aku perlahan bangun, kusoo dimana ini.
"eukh" aku memegang kepala ku, perlahan memori pemukulan itu merasuki otak ku.
"I-ttai" Aku langsung memegang pipiku yang memerah sedangkan kakiku semakin parah saja.
"Oh, kau sudah sadar, gadis cerewet." Seseorang laki-laki masuk membawa baskom dan handuk.
"KAUUU?" Mata perak ku terbelalak melihat laki-laki paling menyebalkan di hidupku sekarang tepat berada di depan ku
"Kenapa? kau seperti melihat hantu saja?" Aku mengalihkan pandangan ku.

Tunggu? kenapa dia disini? apa yang terjadi denganku.
"Kau dipukuli sampai babak belur jadi aku membawa mu ke apartemen ku." ucap nya.

Eh? jadi sekarang aku ada di apartemen laki-laki sialan ini.
"Oh . Arigatou" ucap ku jutek.
Naruto beranjak dari sofa nya dan pergi ke belakang mengambil kotak P3
"Ulurkan kakimu." Dia duduk di lantai .
"Nggak usah" tolak ku ketus
"jangan mebantah." Ucap nya datar.

Huh, aku memalingkan wajahku dan mengulurkan kakiku.
Dia membersihkan kakiku dengan air hangat dan memberikan obat luka terakhir dia mem perban kakiku.
Ya, walaupun cuma hal biasa, kenapa wajahku memanas seperti ini karena sentuhan nya? cih, ada apa denganmu, hinata
Dia kembali ke dapur dan membawa ramen cup.
"Makanlah, kau pasti belum makan." Dia menyodorkan ramen cup.
Aku terpana, sejak kapan ini laki-laki jadi baik padaku.

Naruto menyergit bingung.
"Hei, gadis cerewet. Kenapa kau diam saja. Cepat makan." bentak nya,
aku menggelengkan kepalanya sebentar, lihatlah, sifat asli nya keluar juga.
"Aku tak lapar." tolak ku ketus.

Naruto menghela napas, dia menarik tangan ku dan menaruhkan ramen cup itu di tangan.
"Kau itu gengsi juga ya, cepat makan. Aku tau kau lapar." Ucap nya,

Dia kembali duduk di Sofa sambil memainkan PSP nya.
Yah, dari pada ku kelaparan, baik ku makan saja.

#AUTHOR POV
Dalam diam Naruto dan Hinata sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Slurp.. Slurp..
Hinata memakan mie ramen dengan cepat.
"Ehem.. Oy Duren. Kenapa kau baik denganku. " Ucap Hinata, ramen cup di tangan nya sudah ludes.
"Hm.. kenapa ya?" Naruto menjawab tanpa mengalihkan pandangan nya dari PSP
"Apa jangan-jangan kau suka dengan ku ya?"

Naruto terdiam, dia menatap hinata intens.
Hinata yang di pandangi seperti itu merasa risih.
"APA? Ada apa?"
"Nggak mungkin" Naruto kembali memainkan PSP nya.
"Tsk"

Hinata beranjak dari kasur, dia menaruh ramen cup nya di tempat sampah. Dengan kaki yang masih luka, hinata berjalan tertatih-tatih untuk mengambil tas sekolah.
Tanpa sengaja dia melihat photo Naruto yang di rangkul oleh gadis berambut merah, ekspresi ketakutan di wajah Naruto membuat nya terlihat imut. Hinata beralih ke wajah gadis berambut merah. 'cantik', adalah kesan pertama hinata untuk gadis itu.
Hinata tertawa pelan.

'Rupanya si duren-baka itu takut dengan pacarnya.'
"Sedang apa kau?"
"Astaga!!"

GREPP
Hinata menelan ludah dengan susah, sekarang jarak nya dengan Naruto sangat dekat. Tanpa di sadari hinata, rona merah telah memenuhi pipi putihnya.
"Sedang apa kau?" Tanya Naruto
"Ano.. em. itu.. er.. A-aku.-"

Naruto menatap bingung Hinata yang gelisah sendiri di pelukan nya, gadis berambut indigo ini selalu memalingkan wajah jika di tatap oleh nya.
"Kau kenapa?"
Hinata memejamkan matanya dan menarik nafasnya.
"AKU SEDANG MELIHAT-LIHAT"

Dengan posisi sedekat itu, Naruto bisa saja tuli karena teriakan Hinata . Dengan refleks Naruto melepaskan pengangan nya kepada Hinata yang mengakibatkan sang gadis jatuh dengan sukses.
"Aww I-ttai"

Naruto menepuk-nepuk telingan nya, berharap tidak tuli karena teriakan Hinata.
"Oy Duren, kenapa kau menjatuhkan ku. Ini sakit tau" keluh hinata
"HEI, Siapa suruh kau berteriak kepadaku, aku kan refleks menjatuhkan mu karena terkejut."
"Cih" Hinata memalingkan wajahnya, rona malu kembali menghiasi pipinya. Dia kan nggak bermaksud meneriaki Naruto hanya saja karena tiba-tiba dia merasa aneh saat Naruto menatap langsung ke matanya.
"Aku pulang" Dengan susah payah, hinata berjalan ke arah pintu.
"Tunggu, biar aku antar" Naruto menahan tangan mungil Hinata.
"Baiklah" Hinata tak kuasa menolak, karena dia takut jika di serang lagi seperti sore tadi.

BRUMM BRUMMM
Naruto menancapkan gas keluar dari gedung apartemen nya. Di samping nya Hinata hanya menatap keluar jendela.
"Gadis itu, apa dia pacarmu" tanya Hinata.
"nama nya Sarah. Benar, dia adalah pacar ku saat di konoha junior high school."  ucap Naruto datar.
Hinata menoleh ke arah Naruto, dia tertegun dengan tatapan Naruto yang menyiratkan kesepian berbeda dengan tatapan nya selama ini. Apa dibalik ketenaran Naruto dengan sifat cool dan kesan tak peduli itu tersimpan Naruto yang kesepian.
.
.
.
.
.
.......Apakah ini sifat asli Naruto Namikaze?
TBC

Oke tunggu chapter selanjutnya ya..
Sayonara minna. muach..muach.. *kissbye*

Kurang puas?kurang panjang?gomen :(

1 komentar: