TITLE : Cool &
Tsundere
DISCLAIMER : Naruto
milik Masashi kishimoto
AUTHOR : ^JeWon^
PAIRING : NaruHina
GENRE : Romance
RATED : T
WARNING : OOC , TYPO
, EYD , DLL
SUMMARY : Seorang
laki-laki yang terkenal dengan sifat nya yang cool diam-diam menaruh hati ke
gadis Tsundere di sekolahnya
Bad Sumarry >_<
-
-
-
-
-
-
-
-
Chapter 2
#NARUTO POV
Sungguh hari yang
membosankan. Bertemu dengan gadis cerewet, di ganggu oleh shion dan sekarang
haah~ membosankan.
Aku hanya membaca
novel yang baru di beli si uchiha itu, lumayan dari pada nggak ada kerjaan.
Hn, sepertinya gadis
cerewet itu baru sadar keberadaan ku, lihatlah bagaimana mata perak nya itu
melotot ke arahku, hahah.. dasar gadis aneh.
aku menyeringai, sepertinya
bener kata kiba, gadis satu ini pasti akan menarik.
Aku mengambil tas ku
dan beranjak pergi.
"oy, Naruto.
Mau kemana kau?" tanya kiba
"Pulang."
jawab ku sekenanya.
Sebenarnya, aku tak
pulang. Aku memilih bersantai di taman belakang favoritku. Tempat nya sepi,
damai dan segar. Bermacam bunga-bunga yang indah berserakan disini. Kalau
dilihat, taman belakang seperti ladang hijau yang sangat luas.
Aku memposisikan
tubuh bersandar di pohon sakura yang sangat sejuk.
Heh, memori ku
kembali mengingat kejadian saat istirahat tadi, pertemuan ku dengan gadis
cerewet itu. Kuakui, dia lumayan manis, mata perak nya sangat indah.
Tapi sayang, dia
sangat cerewet dan menyebalkan. Sudahlah, lebih baik aku tidur saja.
#HINATA POV
NANI? aku sekelas
dengan si duren-baka ? WOW ini sangat perfect, aku bisa lebih leluasa
membalas kan dendam ku. hehe...
"Oy, Naruto.
Mau kemana kau?"
cih, mau kemana tu
duren-baka. tsk, mau membolos ya.
"Pulang"
Pulang? bel pulang
kan belum berbunyi. ya, kuakui sih, bentar lagi bel nya berbunyi, tapikan..
Ah, sudahlah. Tunggu
saja pembalasan ku duren-baka
TET.. TET
cih, udah berbunyi
ya? segera saja aku membereskan peralatan tulis ku.
tapi tunggu? dimana
kotak bento milik hanabi-chan. Kusooo, aku nggak menghilangkan nya kan.
ah, pasti tertinggal di taman belakang.
TAP TAP TAP
Dengan kecepatan
luar biasa, aku berlari ke taman belakang.
"Sial, aku
harus cepat. Nanti aku ketinggalan bus lagi"
"Hosh..hosh.."
aku tertunduk di
rerumputan hijau itu, huh,capek juga
Aku berjalan ke
pohon sakura tempat ku menyadarkan diri, memeriksa sekitar pohon itu tapi
dimana kotak bento itu, nggak mungkin hilang kan?
"KUSOOOO..
DIMANA KAU KOTAK BENTO!!!" teriak ku kesal
"Sudah ku bilang
jangan berisik, gadis cerewet."
Suara itu?
Aku memeriksa ke
sisi satunya pohon, dan itu..
NARUTO NAMIKAZE
SIALAN
#AUTHOR POV
"ada apa? kau
seperti melihat hantu saja." ucap naruto
"KAU? dimana
kotak bento ku.?" tanya Hinata
"entahlah,"
naruto menutup matanya dengan tangan, dia tidur
Muncul perempatan
siku-siku di kening hinata.
"Oy, Duren-baka.
Aku tanya, dimana kotak bento ku bewarna silver di balik pohon ini" ucap
hinata .
"...." Naruto diam
"KAU!!!"
Hinata menghentakkan kakinya kesal, dia harus menahan diri untuk tidak membunuh
si rambut kuning ini, dia harus menemukan kotak bento milik adik nya itu.
Mulailah, hinata
menelusuri sekitar pohon itu, dia juga mencari di semak-semak.
TWO HOUR LATER
"KUSOOO....
DIMANA KOTAK BENTO ITU"
jam telah menujukkan
06.00 sore, tapi hinata tetap berusaha mencari kotak bento kesayangan adik nya,
naruto juga masih disana.
DRETT DRETT
"ada apa
hanabi-chan?"
"Nee-chan nggak
pulang? ini sudah jam 06.00 sore lo."
"Eng,, nee-chan
ada tugas kelompok jadi mungkin pulang agak terlambat. oh,ya beri tau Neji-nii
juga ya."
"Oh begitu.
Baiklah"
Hinata menghela
napas lega, untung saja Hanabi tak bertanya jauh.
"Kau
berbohong"
Hinata mengalihkan
pandangan nya ke arah pohon yang sedang di sandari laki-laki paling menyebalkan
di hidupnya
"Masalah buat
loe?" hinata kembali mencari kotak bento hanabi.
Tapi..
"Ah,
I-ttai" Hinata terjatuh, tak sengaja kaki nya menyenggol batu besar.
"Kusooo,
I-ttai"
"Sepertinya itu
batasmu." Naruto beranjak bangun, dia berjalan ke arah hinata dan jongkok
di hadapan hinata.
"Ada apa ? kau
mau menertawakan ku, hah?" Sengit Hinata
Naruto hanya menatap
Hinata datar, dia mengeluarkan sesuatu dalam tas nya. Sebuah kotak bewarna
silver.
"Itu
kan...-"
Naruto meletakkan
kotak itu di hadapan hinata, laki-laki itu beranjak pergi.
"KAU? JADI KAU
YANG MENYEMBUNYIKAN NYA? DASAR DUREN-BAKAAAAA" hinata mencoba
berdiri dan
"I-ttai"
hinata memegang kaki nya yang ternyata berdarah karena dia terjatuh tadi.
"Haah~ Cerewet,
aneh, dan menyusahkan" Naruto berbalik ke arah hinata.
"SINI KAU,
DUREN-BAKA. AKU AKAN MEMBUNUHMU"
Naruto mengangkat
hinata ala bridal style.
"Oy Oy, apa
yang kau lakukan.." Hinata memberontak, dia memukul-mukul dada Naruto
"Diam atau ku
jatuhkan"
"..."
Hinata langsung diam
Naruto menyadarkan
hinata ke pohon sakura tadi dan mengeluarkan sesuatu dari tas nya.
"Ini obati
lukamu dan ini air mineral untuk membersihkan kakikmu."
Naruto beranjak
pergi.
"Oy Oy.. Apa
kau mau meninggalkan ku sendirian setelah kau membuat ku begini" ucap
hinata .
Naruto berhenti
berjalan, dia berbalik ke arah hinata.
"Gomen ne
Hinata" Naruto tersenyum TIPISSS dan kembali berjalan pergi.
"E-eh? Ap..apa
itu.. Suara nya terdengar aneh. ARGHH sudahlah" Hinata menuang air mineral
itu ke kakinya.
'Dasar Duren aneh'
COOL & TSUNDERE
Hinata berjalan
tertatih-tatih di koridor, sekolah sudah sepi jika di perhatikan hanya dia yang
berada di sekolah. Beruntunglah pagar sekolah belum di kunci.
"ARGGGHHH...
Kusoo.. Bagaimana aku pulang sekarang, disini sepi juga ya, er..
menakutkan" ucap Hinata merinding
Tanpa dia sadari,
ada sepasang mata yang mengintai nya dari belakang, seringai nya terlihat
jelas.
Hinata hampir
terjatuh jika tidak berpegangan ke tembok.
"I-ttai,
sepertinya ini batasku. Haah~ Darah nya keluar lagi. Kusoo Aku tak tau
jika akan seperti ini jadinya." Hinata duduk kursi yang di sediakan di
depan kelas.
Hinata mengeluarkan
ponsel miliknya, berniat menelpon nii-san nya.
"Kusooo... Hp
ku mati. Bukankah siang tadi masih mau. Haah~ Sudahlah." Hinata kembali
berjalan walau kakinya sudah semakin parah.
Sementara itu di
tempat lain.
"Yo Naruto, kau
sudah datang?"
"hn."
Naruto duduk di
samping sahabatnya yang sedang asik melukis, laki-laki berambut pirang itu
menyandarkan badanya ke sofa.
'Hinata ya, hm.. apa
dia sudah pulang?' Naruto beranjak dari sofa.
"Mau kemana
lagi, Naruto?" tanya Sasuke
"Aku mau
membeli sesuatu." Naruto berjalan pergi.
"Dia sangat
aneh sekarang, tumben-tumben dia tidak tidur seperti shikamaru."Ucap
gaara.
Anggota Fox hanya
mengindikkan bahu.
Hinata berjalan
dalam diam, perjalanan nya ke halte masih jauh.
"Cuma perasaan
ku saja atau ada yang mengikuti ku. Haah~ mengerikan" Hinata meneliti
sekitarnya tapi tak ada tanda orang yang mengikutinya
'Awas saja jika tu
orang menyerangku. Dasar pengecut, memamfaatkan tubuh lawan yang tak bisa
bergerak kemudian menerjang dari belakang. Dasar pengecut.' Batin Hinata
"Suatu
kehormatan bisa bertemu denganmu, Dark Suna."
Tiba-tiba ada yang
menghalangi jalan Hinata, 5 orang anak laki-laki.
"Dark Suna?
hahah.. gelar apa'an tuh? apa mungkin karena aku membuat babak belur penguasa
suna high school yang lemah itu, kalian jadi memberi gelar aneh seperti itu
padaku. Tsk"
"Seseorang yang
mampu mengeluarkan aura hitam mengerikan, itulah kenapa kami menyebutmu Dark
Suna." jelas salah satu dari mereka.
"Oh gitu jadi
apa tujuan kalian mengintaiku dari tadi?"
Ke lima laki-laki
itu menyeringai.
"Kami akan
membalas kan dendam bos kami dan kami nyakin kau tak bisa melawan karena kakimu
sedang terluka."
"Pengecut
artinya lemah dan aku tak suka laki-laki lemah. Kalian semua akan ku buat babak
belur menyusul bos mesum kalian itu" remeh hinata
"KAU!!!"
2 orang dari mereka
berlari menerjang Hinata, dengan susah payah Hinata menghindar.
'dengan kaki seperti
ini, aku akan susah. Sial.." Hinata memenjamkan matanya, kosentrasi.
"Ada apa?
Hinata's dark suna? kau mengalah? baru saja menghindari 2 orang kau sudah
kelelahan." Ejek salah satu dari mereka.
"Heh, Jangan
kira dengan jumlah kalian yang lebih banyak, aku akan kalah. Kau lupa, aku
adalah Hinata Hyuuga yang tak terkalah kan."
Si A melayangkan
tinjunya, hinata merunduk dan menendang 'anu' nya.
"I-ttai"
si A tertunduk ke tanah.
Tak mau kalah, Sie B
segera menerjang hinata membabi buta, tonjok sana, tonjok sini, tendang sana,
tendang sini(?).
"tsk!
lemah" Hinata mengepalkan tangan nya kuat dan menonjokkan ke B
BUKK BUKK
Dengan 2 kali
tonjokkan di perut, si B gugur.
"Kusooo. Dia
kuat" Si C berteriak marah.
Hinata menyeringai.
"Eukh,
i-ttai" Hinata terduduk memegang kakinya yang semakin parah.
"E-eh? Lukanya
semakin parah. Ini kesempatan kita, ayo majuuu" Si C dan D memegang tangan
kiri dan kanan hinata.
"Hey hey hey,
ini namanya curang."Hinata memberontak.
"Akhirnya kau
berhenti bergerak juga, terima ini" Si E menampar Hinata.
Hinata meringis,
pipi kanan nya sangat perih.
BUKK
Hinata terbatuk saat
perut nya di pukul.
"hn, kalian
memang curang ya, perempuan kok di keroyok" Si C,D, dan E menoleh
kebelakang
"Siapa Kau? jangan ikut campur"
Seseorang itu
menyeringai, dia melepas plastik makanan yang di pegang nya dan berlari ke arah
hinata yang di sekap.
BUKK BUKK BUKK
Dengan gesit
seseorang itu menjatuhkan si C, D, dan E .
"Uhuk
uhuk," Hinata memegang perut nya yang sakit, perlahan dia mengangkat
wajahnya.
"Na..naruto"
Ucap Hinata lirih sebelum kesadaran nya menghilang
COOL & TSUNDERE
Naruto membaringkan
Hinata ke kasur apartemen yang di beli nya diam-diam.
"Kau memang
gadis yang kuat Hinata. Sangat mirip dengan nya." Naruto tersenyum
sambil membelai lembut rambut indigo hinata.
"Haah~ Aku
merindukan mu, sarah-chan" Naruto menjatuhkan tubuhnya ke sofa, laki-laki
pemilik mata shappire blue itu memenjamkan matanya, mengenang memori yang tak
akan pernah hilang dari hidupnya.
"Naruto-kun"
"Bangun
Naruto-kun"
"Heheh
Naruto-kun lucu"
"Naruto-kun
aishisteru"
"Na..naruto-kun
Go..gomen"
Naruto membuka
matanya paksa, wajah tampan nya di penuhi keringat, napas nya
tersenggal-senggal.
"sarah-chan,
" ucap Naruto lirih.
Naruto mengalihkan
pandangan nya ke jam dinding berbentuk kodok itu.
'jam 08.00'
"Gadis itu kuat
sekali tidur nya" Naruto tersenyum tipis.
#HINATA POV
Aku
mengerjap-ngerjap kan mataku, membiasakan cahaya terang yang memasuki mataku.
"Di..dimana
ini" Aku perlahan bangun, kusoo dimana ini.
"eukh" aku
memegang kepala ku, perlahan memori pemukulan itu merasuki otak ku.
"I-ttai"
Aku langsung memegang pipiku yang memerah sedangkan kakiku semakin parah saja.
"Oh, kau sudah
sadar, gadis cerewet." Seseorang laki-laki masuk membawa baskom dan
handuk.
"KAUUU?"
Mata perak ku terbelalak melihat laki-laki paling menyebalkan di hidupku
sekarang tepat berada di depan ku
"Kenapa? kau
seperti melihat hantu saja?" Aku mengalihkan pandangan ku.
Tunggu? kenapa dia
disini? apa yang terjadi denganku.
"Kau dipukuli
sampai babak belur jadi aku membawa mu ke apartemen ku." ucap nya.
Eh? jadi sekarang
aku ada di apartemen laki-laki sialan ini.
"Oh .
Arigatou" ucap ku jutek.
Naruto beranjak dari
sofa nya dan pergi ke belakang mengambil kotak P3
"Ulurkan
kakimu." Dia duduk di lantai .
"Nggak
usah" tolak ku ketus
"jangan
mebantah." Ucap nya datar.
Huh, aku memalingkan
wajahku dan mengulurkan kakiku.
Dia membersihkan
kakiku dengan air hangat dan memberikan obat luka terakhir dia mem perban kakiku.
Ya, walaupun cuma
hal biasa, kenapa wajahku memanas seperti ini karena sentuhan nya? cih, ada apa
denganmu, hinata
Dia kembali ke dapur
dan membawa ramen cup.
"Makanlah, kau
pasti belum makan." Dia menyodorkan ramen cup.
Aku terpana, sejak
kapan ini laki-laki jadi baik padaku.
Naruto menyergit
bingung.
"Hei, gadis
cerewet. Kenapa kau diam saja. Cepat makan." bentak nya,
aku menggelengkan
kepalanya sebentar, lihatlah, sifat asli nya keluar juga.
"Aku tak
lapar." tolak ku ketus.
Naruto menghela
napas, dia menarik tangan ku dan menaruhkan ramen cup itu di tangan.
"Kau itu gengsi
juga ya, cepat makan. Aku tau kau lapar." Ucap nya,
Dia kembali duduk di
Sofa sambil memainkan PSP nya.
Yah, dari pada ku
kelaparan, baik ku makan saja.
#AUTHOR POV
Dalam diam Naruto
dan Hinata sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Slurp.. Slurp..
Hinata memakan mie
ramen dengan cepat.
"Ehem.. Oy
Duren. Kenapa kau baik denganku. " Ucap Hinata, ramen cup di tangan nya
sudah ludes.
"Hm.. kenapa
ya?" Naruto menjawab tanpa mengalihkan pandangan nya dari PSP
"Apa
jangan-jangan kau suka dengan ku ya?"
Naruto terdiam, dia
menatap hinata intens.
Hinata yang di
pandangi seperti itu merasa risih.
"APA? Ada
apa?"
"Nggak
mungkin" Naruto kembali memainkan PSP nya.
"Tsk"
Hinata beranjak dari
kasur, dia menaruh ramen cup nya di tempat sampah. Dengan kaki yang masih luka,
hinata berjalan tertatih-tatih untuk mengambil tas sekolah.
Tanpa sengaja dia
melihat photo Naruto yang di rangkul oleh gadis berambut merah, ekspresi ketakutan
di wajah Naruto membuat nya terlihat imut. Hinata beralih ke wajah gadis
berambut merah. 'cantik', adalah kesan pertama hinata untuk gadis itu.
Hinata tertawa
pelan.
'Rupanya si duren-baka
itu takut dengan pacarnya.'
"Sedang apa
kau?"
"Astaga!!"
GREPP
Hinata menelan ludah
dengan susah, sekarang jarak nya dengan Naruto sangat dekat. Tanpa di sadari
hinata, rona merah telah memenuhi pipi putihnya.
"Sedang apa
kau?" Tanya Naruto
"Ano.. em.
itu.. er.. A-aku.-"
Naruto menatap
bingung Hinata yang gelisah sendiri di pelukan nya, gadis berambut indigo ini
selalu memalingkan wajah jika di tatap oleh nya.
"Kau
kenapa?"
Hinata memejamkan
matanya dan menarik nafasnya.
"AKU SEDANG
MELIHAT-LIHAT"
Dengan posisi
sedekat itu, Naruto bisa saja tuli karena teriakan Hinata . Dengan refleks
Naruto melepaskan pengangan nya kepada Hinata yang mengakibatkan sang gadis
jatuh dengan sukses.
"Aww
I-ttai"
Naruto menepuk-nepuk
telingan nya, berharap tidak tuli karena teriakan Hinata.
"Oy Duren,
kenapa kau menjatuhkan ku. Ini sakit tau" keluh hinata
"HEI, Siapa
suruh kau berteriak kepadaku, aku kan refleks menjatuhkan mu karena
terkejut."
"Cih"
Hinata memalingkan wajahnya, rona malu kembali menghiasi pipinya. Dia kan nggak
bermaksud meneriaki Naruto hanya saja karena tiba-tiba dia merasa aneh saat
Naruto menatap langsung ke matanya.
"Aku
pulang" Dengan susah payah, hinata berjalan ke arah pintu.
"Tunggu, biar
aku antar" Naruto menahan tangan mungil Hinata.
"Baiklah"
Hinata tak kuasa menolak, karena dia takut jika di serang lagi seperti sore
tadi.
BRUMM BRUMMM
Naruto menancapkan
gas keluar dari gedung apartemen nya. Di samping nya Hinata hanya menatap
keluar jendela.
"Gadis itu, apa
dia pacarmu" tanya Hinata.
"nama nya
Sarah. Benar, dia adalah pacar ku saat di konoha junior high school." ucap Naruto datar.
Hinata menoleh ke
arah Naruto, dia tertegun dengan tatapan Naruto yang menyiratkan kesepian
berbeda dengan tatapan nya selama ini. Apa dibalik ketenaran Naruto dengan
sifat cool dan kesan tak peduli itu tersimpan Naruto yang kesepian.
.
.
.
.
.
.......Apakah ini
sifat asli Naruto Namikaze?
TBC
Oke tunggu chapter
selanjutnya ya..
Sayonara minna.
muach..muach.. *kissbye*
Kurang puas?kurang
panjang?gomen :(
Chapter 3 nya mana Nih ko gak ada
BalasHapus